Seorang pemuda bersepeda motor menerobos masuk Mapolres Banyumas dan menyerang anggota polisi, Selasa (11/4/2017). Tiga polisi setempat terluka. Satu orang ditabrak sepeda motor, dua disabet parang. Insiden terjadi pukul 10.00 WIB. Saat itu Polres Banyumas hendak melakukan konferensi pers terkait pengungkapan kasus pencurian dengan pemberatan. Pelaku bernama MID (22), warga Desa Karangaren, Kecamatan Kutasari, Kabupaten Purbalingga. Dia mengendarai sepeda motor Honda Beat R 3920 SV.
Baca juga: Cocok, Tembak Saja. Derrr. Habis. Gitu Kan..! BUWAS Ingin TNI TEMBAK MATI Bandar Narkoba, Jenazah Biar DIURUS Polri
"Pelaku sendirian bersepeda motor dengan kecepatan tinggi masuk menabrak anggota atas nama Aiptu Suparta anggota Satuan Tahanan dan Barang Bukti (Sat Tahti) Polres Banyumas. Saat itu Kapolres sedang mengumpulkan para pejabat utama," kata Kepala Bidang Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol Djarod Padakova di Mapolda Jawa Tengah, Kota Semarang, Selasa (11/4/2017).
Saat itu, sebut Djarod, Aiptu Sutarta sempat hendak menolong pelaku. Namun, pelaku malah mengeluarkan sebilah parang. Dua anggota lain yakni Bripka Irfan dan Bripka Karsono, keduanya anggota Satuan Reserse Kriminal Polres Banyumas, langsung berusaha menyergap.
Baca Juga: Panglima TNI: Kalau Tak SIAGA Kita Bisa DIUSIR Dari Negara Ini...! Ini Yang Harus DIWASPADAI...
Namun, pelaku terus melawan. Irfan dan Karsono dibacok kena punggungnya dan jari. Pelaku akhirnya bisa dilumpuhkan setelah anggota Polres Banyumas lainnya mengepung. Para korban dan pelaku dibawa ke unit medis setempat untuk dilakukan pertolongan pertama.
"Pelaku tidak mau diajak bicara, termasuk menyembunyikan identitasnya. Kami berhasil ungkap identitasnya dari sidik jari," lanjutnya. Saat ini, sebut Djarod, pihak Polres Banyumas masih mendalami insiden itu. Sejumlah keterangan masih dikumpulkan. "Pelaku berpakaian biasa, tidak mau diajak bicara. Apakah pelaku bisu atau tidak, sedang didalami," tandas Djarod.
Baca Juga: Trenyuh...!! Demi Penuhi HUTANG, Sang Prajurit Rela Melakukan Hal Yang MENGHARUKAN Ini...Aksinya Menjadi VIRAL...!!
Motif Pelaku
Kapolda Jawa Tengah Irjen Condro Kirono mengungkapkan pelaku penyerangan di Polres Banyumas, M. Ibnu Dar pernah berkomunikasi dengan terduga teroris di Tuban, Karno. Mereka berencana membunuh aparat Kepolisian karena dianggap musuh. Baik Ibnu maupun Karno sama-sama berasal dari Banyumas. Komunikasi yang terjalin diantara keduanya berisi soal pemahaman radikalisme. Mereka juga kerap mencari informasi soal paham radikal melalui internet.
"Dari doktrin-doktrin yang merasuk, dia (Ibnu) menganggap polisi sebagai musuh. Pelaku melakukan inisiatif sendiri. Di daerah kecamatan (Kutasari) itu menjadi perhatian khusus kami dan meminta pemda yang paham peta radikalismenya harus masuk pembangunan dan kesejahteraan agar mengurangi radikalisme." kata Condro usai membesuk anggota polres Banyumas yang menjadi korban tabrak dan pembacokan oleh pelaku teror di RS Geriatri, Selasa (11/4) kemarin.
Terkait pelaku sendiri, kini dikenakan perencanaan pembunuhan serta undang-undang terorisme. Polda sendiri kini tengah koordinasi dengan Densus apakah nanti pelaku akan dibawa ke Jakarta. Untuk barang bukti yang ditemukan saat penggeledahan di kediaman Ibnu kemarin, dicurigai untuk pengeboman.
"Terkait penanganan paham radikal kami harap ada kegiatan komprehensif. Dengan libatkan banyak pihak. Ini paham radikal kalau sudah tertanam sulit dihilangkan. Kami kesulitan menginterogasi orang-orang seperti itu." pungkasnya.
Sumber: daerah.sindonews.com | merdeka.com
Kapolda Jawa Tengah Irjen Condro Kirono mengungkapkan pelaku penyerangan di Polres Banyumas, M. Ibnu Dar pernah berkomunikasi dengan terduga teroris di Tuban, Karno. Mereka berencana membunuh aparat Kepolisian karena dianggap musuh. Baik Ibnu maupun Karno sama-sama berasal dari Banyumas. Komunikasi yang terjalin diantara keduanya berisi soal pemahaman radikalisme. Mereka juga kerap mencari informasi soal paham radikal melalui internet.
"Dari doktrin-doktrin yang merasuk, dia (Ibnu) menganggap polisi sebagai musuh. Pelaku melakukan inisiatif sendiri. Di daerah kecamatan (Kutasari) itu menjadi perhatian khusus kami dan meminta pemda yang paham peta radikalismenya harus masuk pembangunan dan kesejahteraan agar mengurangi radikalisme." kata Condro usai membesuk anggota polres Banyumas yang menjadi korban tabrak dan pembacokan oleh pelaku teror di RS Geriatri, Selasa (11/4) kemarin.
Terkait pelaku sendiri, kini dikenakan perencanaan pembunuhan serta undang-undang terorisme. Polda sendiri kini tengah koordinasi dengan Densus apakah nanti pelaku akan dibawa ke Jakarta. Untuk barang bukti yang ditemukan saat penggeledahan di kediaman Ibnu kemarin, dicurigai untuk pengeboman.
Baca Juga: Mantap Jiwa...! SENDIRIAN, TNI Ini HADAPI Tawuran Di Gang KUBUR...!"Dia merupakan simpatisan JAD dan ISIS," ujar Kapolda. Dengan kejadian ini, Kapolda mengintruksikan ke seluruh Polres di Jawa Tengah mengoptimalkan pengamanan dan penjagaan. Seluruh jajaran melakukan peningkatan kegiatan, salah satunya pengamanan markas dan pemeriksaan di batas-batas wilayah.
"Terkait penanganan paham radikal kami harap ada kegiatan komprehensif. Dengan libatkan banyak pihak. Ini paham radikal kalau sudah tertanam sulit dihilangkan. Kami kesulitan menginterogasi orang-orang seperti itu." pungkasnya.
Sumber: daerah.sindonews.com | merdeka.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar